Loading...

Mahasiswa teliti pengaruh terapi tertawa kurangi stres

Bandarlampung - Mahasiswi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Umitra Lampung Ella Putri melakukan kajian ilmiah mengetahui pengaruh terapi tertawa untuk mengurangi kondisi stres psikologis dialami warga lanjut usia.

Menurut Ella, di Bandarlampung, Kamis, diketahui sebanyak 60 persen warga lanjut usia (lansia) mengalami permasalahan secara psikologis.

Sebanyak 30 persen lansia mengatakan sedih karena merasa keluarga meninggalkan dia dengan kesibukan masing-masing, 30 persen lansia lainnya merasa menjadi beban bagi keluarga karena keterbatasan kemampuan yang dimilikinya sekarang.

Jumlah penduduk usia 60 tahun ke atas di Kota Bandarlampung sebanyak 58.902 orang, sedangkan di Kabupaten Tulangbawang sebanyak 35.708 orang lansia.

Ella menjelaskan, dari 60 persen lansia tersebut alternatif yang akan diberikan adalah terapi tertawa.

Mahasiswi Program Studi Keperawatan STIKes Umitra itu, didampingi pembimbingnya Dwi Agustanti SKep MKep SpKom melakukan kaijian ilmiah untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap stres psikologis pada lansia di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulangbawang tahun 2017.

Populasi kajian mahasiswi asal Tanah Abang, Bunga Mayang itu sebanyak 239 orang lansia, dan sampelnya berjumlah 24 orang yang diambil dengan teknik purposive random sampling

Hasil kajian itu, menurut Ella, diketahui ada pengaruh teknik terapi tertawa terhadap stres psikologis dialami lansia.

"Dengan penurunan sebesar 5,87 poin, dapat digunakan sebagai salah satu intervensi mandiri perawat yang ada di desa dalam penatalaksanaan pengaruh teknik terapi tertawa untuk menurunkan stres psikologis pada lansia," kata lulusan MAN 1 (Model) di Sukarame, Bandarlampung itu pula.

Ia mengungkapkan pula suka dukanya dalam melakukan kajian tentang terapi tertawa ini. "Saya jadi mengenal beberapa jenis tertawa, seperti tertawa ngakak, sampai berdehem," ujarnya pula.

Dr H Andi Surya, Ketua Yayasan Mitra Lampung mengapresiasi dengan banyak kajian-kajian ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswanya.

"Peningkatan jumlah lansia berumur panjang tentunya mempunyai dampak lebih banyak terjadi gangguan penyakit pada lansia. Lansia akan mengalami berbagai masalah fisik, mental, sosial, ekonomi, dan psikologis. Salah satu masalah psikologis yang dapat dialami oleh lansia adalah stres," katanya lagi.

Salah satu jenis terapi yang dapat menimbulkan relaksasi, sehingga dapat mengurangi stres yaitu terapi tertawa.

"Semoga kajian ini bisa melengkapi kajian-kajian sejenis sebelumnya yang pernah ada, dan bila dimungkinkan harus dikaji lagi dari beberapa variabel lainnya," kata Andi yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Lampung itu pula.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mahasiswa teliti pengaruh terapi tertawa kurangi stres"

Posting Komentar